Menyediakan Makanan Untuk Berbagai Acara dan Pesta

Restoran dapat menambah pengalaman merek mereka bagi pelanggan dengan membawa mereka pada tur di belakang layar pendirian mereka ke dapur mereka, area pemrosesan, atau menghasilkan kebun. Idenya adalah memberi mereka sesuatu yang berharga (selain makanan). Membekali pelanggan dengan pengetahuan dan pengalaman emosional positif, dan mereka pasti akan terus kembali. Buat Pengalaman Interaktif dan Terlibat. Apakah restoran Anda memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak bisa dilakukan pesaing Anda? Apakah ini membahas poin rasa sakit pelanggan (ini bisa terkait dengan produk, layanan, dan harga)? Apakah ini melibatkan pelanggan dengan cara interaktif untuk menyampaikan pesan merek Anda secara memadai? Apakah merek Anda membangkitkan emosi spesifik pada pelanggan Anda? Jika ya, adalah mungkin untuk menciptakan pengalaman yang mengisi kekosongan, seperti menyediakan makanan cepat saji, membuat pelanggan merasa seperti bangsawan, menyajikan makanan nabati, melayani rencana diet tertentu, dan sebagainya.

Makan malam pop-up populer di industri makanan sebagai sarana untuk menawarkan sesuatu yang unik kepada pengunjung dalam hal lokasi, interaksi, menu, dan tema. Ini dibuat dengan hati-hati untuk pelanggan yang menginginkan tidak hanya makanan yang enak, tetapi pengalaman bersantap yang menyenangkan. Pertimbangkan untuk Nasi Kotak Enak 15 membuat restoran pop-up di konser, karnaval musik, festival liburan, atau bahkan peragaan busana. Pelanggan juga dapat ditawari barang-barang makanan terbaik pada menu bersama dengan sentuhan tematik seperti McDonald's, Austria lakukan dengan lelucon April Mop lidah mereka yang mereka sebut "Kejutan McDrive." Mereka mengganti staf reguler mereka dengan karakter yang tidak biasa seperti pegulat, pemain opera, astronot, gadis zombie, dan sebagainya. Elemen kejutan (dipukuli dengan humor) dapat berperan dalam menciptakan pengalaman merek yang positif dan mengesankan, membuat pelanggan merasa spesial dan kampanye menjadi viral dalam waktu singkat.

Berikan Pelanggan Sesuatu Yang Layak Dipelajari. Karena pemasaran berdasarkan pengalaman berfokus pada mempromosikan pesan dan reputasi merek daripada hanya menjual produk, restoran perlu memanfaatkan alat yang biasa digunakan untuk melakukannya dan menjangkau basis audiens yang lebih luas. Media sosial memainkan peran besar di sini. Sebuah toko roti, misalnya, dapat memiliki 10 orang untuk Nasi Kotak Enak 12 mendapatkan masterclass pada pembekuan kue, dan mereka semua dapat memposting pengalaman menarik dan positif mereka di akun sosial mereka. Mereka mungkin juga memberi tahu semua orang yang mereka kenal tentang toko roti dan produk-produknya. Berbagi sosial dapat membawa ini ke tingkat berikutnya. Singkatnya, sepuluh peserta / peserta ini memiliki potensi untuk menjadi pendukung merek, yang mungkin akan melakukan banyak penjualan untuk toko roti. Juga, konten semacam ini kemungkinan akan bertahan lebih lama dari kampanye pemasaran berdasarkan pengalaman apa pun.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mempertimbangkan faktor kemampuan berbagi ketika merumuskan kampanye pemasaran berdasarkan pengalaman. Pertimbangkan bagaimana konten yang diposting di media sosial akan menyampaikan pesan merek dan membentuk persepsi audiens yang belum dimanfaatkan tentang Nasi Kotak Enak 24 restoran. Pertimbangkan Kemitraan Pelengkap. Bekerja untuk meningkatkan kehadiran restoran secara online mungkin akan membutuhkan kemitraan dengan pakar SEO. Demikian pula, pemasaran pengalaman akan membutuhkan pemilik restoran untuk bermitra dengan bisnis pelengkap yang etos dan pesan mereknya bertepatan (setidaknya sampai tingkat tertentu) dengan milik mereka. Ini bisa sangat membantu untuk restoran yang melayani pelanggan khusus atau menyediakan produk Catering Denpasar 39 dan layanan khusus. Pertimbangkan bermitra dengan bisnis atau acara lain untuk dapat berbagi biaya yang timbul dari menjalankan kampanye, menyewa ruang, merekrut orang, dan sebagainya.